Teknologi mempunyai pengaruh global dan mempengaruhi hampir keseluruhan dari segi kehidupan seluruh umat manusia. Karena teknologi memiliki ketertarujab yang lebih efisien daripada sains.

Teknologi Informasi pertama di indonesia yang tercatat adalah radio, Teknologi masuk di Indonesia saat masih menjadi Hindia Belanda, peresmian radio pertama di indonesia pada tanggal 16 Juni 1925, nama radio nya adalah Bataviase Radio Vereniging dengan lokasi di Batavia (Jakarta).

Dewasa ini teknologi adalah suatu kata yang sering kita dengar di zaman moderen, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI ) kata teknologi mengandung arti metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu terapan atau sarana umum untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup.

Pada awal abad ke-20 perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin kompleks dengan ditandai dengan adanya transmisi suara tanpa kabel yaitu transmisi radio AM. Sejak saat itu, perkembangan komunikasi tanpa suara juga berkembang sangat pesat.

Saat ini, keberadaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) membawa banyak perubahan di bidang pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memungkinkan terjadinya proses transfer informasi dan komunikasi yang sangat cepat yang dapat terjadi kapan saja.

Menurut Asosiasi Komunikasi dan Teknologi Pendidikan (AECT), teknologi pendidikan adalah studi dan praktik etis yang ditujukan untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengelolaan proses dan sumber daya yang tepat. Lalu apa manfaat dan tantangan pengenalan TIK dalam pendidikan?

Pemanfaatan TIK terbukti memudahkan berbagai tugas pendidikan bahkan menjadi solusi pembelajaran jarak jauh, pendidikan berbasis web dan kegiatan e-learning yang memungkinkan transfer pengetahuan secara online.

Berikut berbagai manfaat TIK dalam bidang pendidikan dikutip dari laman Sumber Belajar Kemendikbud:

1. Informasi yang diperoleh dapat diakses dengan cepat untuk tujuan pendidikan.

2. Munculnya e-learning untuk menunjang kemudahan proses pendidikan.

3. Materi pelajaran yang didapat bisa dibuat lebih menarik dan interaktif.

4. Pelajar mudah memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi.

5. TIK menawarkan perpustakan digital yang mudah diakses.

Adanya internet dan teknologi menjadi solusi kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi dan era new normal. Meskipun menawarkan banyak manfaat, masih ada tantangan yang dihadapi lembaga pendidikan. Berikut adalah tantangan yang dihadapi sektor pendidikan di era normal baru.

Era kenormalan baru dan revolusi industri merupakan tantangan bagi pengembangan kreativitas dalam pemanfaatan teknologi, tidak hanya dalam menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam memastikan agar ilmu disampaikan secara tepat. Teknologi e-learning tidak diragukan lagi menjadi ujung tombak untuk membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih mudah dan efisien.

Seperti teknologi lain yang telah hadir di muka bumi ini, e-learning hadir dengan dialektika. Meskipun memiliki banyak manfaat potensial, kehadiran e-learning dalam pendidikan juga dapat menimbulkan beberapa masalah. Secara khusus, penyebaran informasi data yang tidak terkendali telah membuka akses ke informasi yang tidak berguna dan tidak aman.

Masalah lain yang muncul adalah terkait ketidakmerataan asimetri infrastruktur IT. Hal ini akan memperlebar kesenjangan digital antara siswa atau sekolah dengan dukungan sumber daya yang kuat dan siswa atau sekolah dengan sumber daya terbatas.

Tetapi kita harus tau bahwa teknologi hanya alat bantu dalam kegiatan sehari dan kita harus memiliki kemampuan serta keterampilan dalam menggunakan teknologi secara produktif. Dalam berteknologi kita harus bijak agar tidak di butakan oleh teknologi.

Pesan dari sang guru adalah “Sebagian orang tua ketika anak kecil nya bermain pisau, maka dia marah dan cepat mengambil pisau itu. Karena takut pisau yang tajam membahayakan Si anak, walaupun Si anak menangis. Tapi, mereka malah membiarkan anak nya pegang hp. ketahuilah, hp yang di pegang anak kita lebih berbahaya dari pada pisau”.