Kasih Sayang Mama yang Tiada Batas
Penulis : Daffa Nur Zakariyya
Siswa Kelas 6
SDN Bugih 3 Pamekasan
Mama adalah panggilan sayangku untuk ibuku tercinta. Mama adalah orang pertama yang selalu ku cari disetiap hari-hariku. Ya, dari mulai aku bangun tidur, pasti langsung cari mama. Kata nenekku, waktu aku kecil dulu kata-kata pertama yang bisa terucap adalah ma-ma. Bahkan kata nenek, disaat ku nangis dulu, tetap saja ma-ma yang selalu ku teriakkan di sela-sela tangisanku. Aku sering tersenyum sendiri jika meengingat masa-masa kecilku. Lucu sekali menurutku.
Postur tubuh mamaku kecil dan pendek. Itu hanya gambaran fisik mamaku. Namun untuk urusan kerja dan semangatnya mama jangan ditanya. Energinya selalu besar dan berkobar. Betapa tidak? Setiap hari sebelum subuh, mama sudah bangun. Pasti mama bangun paling awal diantara yang lain. Tanpa banyak bicara apalagi keluhan, mama mengerjakan pekerjaan rumah sendiri dengan sigap dan penuh semangat. Setiap hari selalu mama kerjakan tanpa mengenal cuti. Saat ku bangun, semuanya sudah siap. Ya, semuanya sudah mama siapkan tanpa ada yang terlupakan. Mulai dari sarapan, barang keperluanku, keperluan adik dan juga keperluan ayah. Semua sudah berjejer rapi dan siap pakai tanpa harus repot mencari. Baju seragamku dan adik pasti mama setrika setiap hari. Bahkan kadang ku harus ganti seragam tiap hari karena kotor menurut mama. Maklum, aku disekolah suka bermain lari-larian dan kadang kalau sedang bermain kartu bersama teman- teman, suka duduk sembarangan. Mama selalu berkata bahwa cara berpakaian seseorang itu menunjukkan kepribadiannya. Makanya mama selalu membiasakanku rapi agar kepribadiannku juga bagus kata mama.
Mamaku adalah guru SD. Jadi, mama pagi jam setengah tujuh sudah berangkat kerja dan pulang siang sekitar jam satu. Meski begitu, mama tak pernah lalai akan kewajibannya sebagai ibu. Tak pernah sekalipun mama mengabaikan tanggung jawabnya dirumah. Buktinya, semua kebutuhan ku, adik dan ayah selalu terlayani oleh mama. Sepulang kerja, ku lihat mama pasti langsung menuju dapur. Aku tahu mama tidak pernah sempat untuk tidur siang. Karena setelah kerjaan rumah beres, mama masih harus menjadi sopir, mengantar dan menjemputku ke tempat les. Malamnya, mama masih menemani ku dan adik untuk belajar. Saat tidur malam, sering sekali ku dengar mama ngorok. Ku tahu itu artinya mama sangat capek sehingga ngoroknya keras sekali.
Kadang ada sikap mama yang membuatku jengkel. Ya, jika mama marah. Karena pasti meledak- ledak. Yang sering membuat mama marah itu karena ku lalai dengan waktu. Saat mama menyuruhku sholat, berangkat ngaji, pergi les atau belajar. Pasti ku jawab “sebentar lagi, ma”. Akhirnya pasti aku terlambat atau ketinggalan. Dan pasti mama marah. Mama memang membiasakan ku disiplin dengan waktu. Aku tidak boleh lalai, tidak boleh membuang-buang waktu. Pokoknya menurutku mama itu CCTV dan alarm setiap hari. Nah, ini yang kadang membuatku kesal. Karena jika “alarm alami mama” berdering, pasti panjang kali lebar dan lama. Mama sering berpesan padaku, “jika mau jadi orang enak, tidak boleh enak-enakan dari kecil!”
Mama itu tegas namun juga pelit menurutku. Jika mama sudah berkata tidak, sulit untuk ditawar lagi. Mengapa ku bilang mama pelit, karena berkali-kali ku bujuk agar dibelikan hp seperti teman-teman, mama tetap kekeh berkata tidak. Padahal rata-rata temen ku punya hp sendiri. Sampai saat ini aku hanya diizinkan pinjam hp milik mama. Itupun hanya dua jam pada hari sabtu dan minggu, bergantian dengan adikku. Sering ku berpikir sendiri. Mama ku aneh, tidak gaul dan bukan mama jaman now. Tapi pikiran itu cepat-cepat ku tepis. Dalam hati, ku yakinkan diriku. Mama seperti itu karena mama sangat sayang padaku. Buktinya, mama selalu memberikan yang terbaik untuk ku dalam segala hal.
Aku yakin kasih dan cinta mama itu selalu hadir di setiap hariku. Ku yakin kasih dan doa mama yang akan mengantarkanku kelak menuju kesuksesan. Dan menurutku hari ibu itu ada setiap hari, bukan hadir sekali dalam setahun. Bagiku, memuliakan ibu dengan perbuatan itu lebih mulia. Bukan hanya lewat ucapan manis yang ditulis disurat atau WA.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar