Pagi yang cerah
Pada pembelajaran bahasa Indonesia hari ini saya menuliskan cerita yang mengandung majas:
Mentari pagi yang disambut oleh burung-burung yang sedang menyanyi di atas dahan pohon. Aku berangkat pergi ke sekolah. Biasanya aku diantar, pada pagi ini aku pergi sekolah jalan kaki. Lalu aku menaiki ojek yang sedang mangkal di depan gang.
Tetapi aku sangat capek, perjalanan kaki rasanya kakiku ingin patah. Soalnya aku berangkat dan pulang selalu jalan kaki. Dari depan gang hingga sampai rumah. Terkadang aku bertemu teman di jalan, akhirnya aku bareng temanku.
Aku menawarkan temanku untuk singgah dulu di gubuk kecil kami. Namun dia menolak “tidak usah repot-repot.” Kami pun pisah, dia belok ke sebelah kanan dan aku ke kiri. Kami pulang ke rumah masing-masing.
Besoknya aku berangkat sekolah diantar oleh kakakku. Namun aku sedikit kesal menunggu kakakku bersiap-siap. Namun aku tetap sabar menunggunya dari pada harus pergi berjalan kaki ke depan gang. Dan harus mengeluarkan uang untuk ojek, mending gratis diantar kakak.
Pada saat sampai sekolah aku melaksanakan piket kelas. Setelah sudah semua dibersihkan, namun di sana-sini masih sedikit kotor. Aku membersihkan lagi hingga bersih, hingga tidak ada kotoran lagi.
Bel sudah memanggil, waktunya upacara di lapangan. Siswa-siswi diharap baris di lapangan setiap kelas. Semua sudah baris dengan rapi. Akhirnya kita melaksanakan upacara seperti biasanya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan

Komentar